A.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan cukup luas, Smith menjelaskannya
dalam 16 macam, yaitu:
1.
The
science of educational psychology
2.
Heredity
3.
Psychical
structure
4.
Growth
5.
Behaviour
process
6.
Nature
and scope of learning
7.
Factors
that condition learning
8.
Law
and theories of learning
9.
Measurement:
basic principle and defenitions
10.
Transfer
of training: subject matter
11.
Practical
aspect of measurement
12.
Element
of statistic
13.
Mental
hygiene
14.
Character
educational
15.
Psychology
of secondary school subject
16.
Psychology
of elementary school subject
Secara terbatas, menurut Barlow, ruang lingkup psikologi pendidikan
meliputi:
1.
Context of teaching and learning (situasi
atau tempat yang berhubungan dengan mengajar dan belajar).
2.
Process of teaching and learning (proses
atau tahapan-tahapan dalam belajar dan mengajar)
3.
Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang dicapai dalam proses mengajar dan belajar)
B.
Mengapa Perlu Mempelajari Psikologi Pendidikan
Pengetahuan yang meliputi aspek-aspek perkembangan, belajar,
motivasi, pembelajaran, dan isu-isulain yang berkaitan yang timbul dalam setting
pendidikan ini hanya dapat diperoleh melalui psikologi, terutama psikologi
pendidikan. Pengetahuan tersebut membantu para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya sehingga dapat bertindak sesuai dengan kondisi anak didik.
Menurut Masrun, antara tugas –tugas pendidikan dan psikologi
terdapat titik temu, yaitu perubahan perilaku. Dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya
diaharapkan dapat:
1.
Merumuskan
tujuan pembelajaran secara tepat
2.
Memilih
strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
peserta didik
3.
Memilih
alat bantu dan media dengan tepat
4.
Memberikan
bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada pesrta didik
5.
Memotivasi
belajar peserta didik
6.
Menciptakan
iklim belajar yang kondusif
7.
Berinteraksi
dengan peserta didik sucara baik dan disenangi
8.
Menilai
hasil belajar peserta didik.
Mengingat pentingnya pembelajaran psikologi bagi seorang guru atau
calon guru antara lain, Muhibbin Syah mengatakan bahwa diantara
pengetahuan-pengetahuan yang peril dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar
peserta didik.
C.
Pendekatan dan Metode Penelitia dalam Psikologi
Seperti halnya penelitian-penelitian dalam bidang ilmu social
lainnya, pendekatan penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi pendidikan
ada dua, yaitu pendekatan kuantitafi dan pendekatan kualitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang bekerja menggunakan angka, yang datanya
berujud bilangan ( skor atau nilai, peringkat atau frekuensi ), yang dianalisis
menggunakan statistic untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang
sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatau variabel tertentu
mempengaruhi variabel yang lain. Sedangkan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode.
Metode yang pertama digunakan dalam lapangan psikologi adalah
spekulasi. Secara garis besar, metode penelitian yang biasa digunakan dalam
psikologi khususnya psikologi pendidikan adalah:
1.
Metode
longitudinal yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengunpulkan
data tetang subjek yang sama secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang
panjang. Metode penelitian ini biasanya digunakan untuk mempelajari
perkembangan manusia.
2.
Metode
cross-sectional yaitumetode penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data pada satu titik waktu dari sampel yang terdiri dari satu atau
lebih kelompok yang dibandingkan variabelnya. Metode ini merupakan kebalikan
dari metode longitudinal karena tidak membutuhkan waktu yang lama.
Secara rinci, dilihat dari pendekatan penelitia yang digunakan,
metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi pendidikan, yaitu:
a)
Penelitian
historis
b)
Penelitian
deskriptif
c)
Penelitian
korelasional
d)
Penelitian
komparatif
e)
Penelitian
eksperimental
Dari berbagai metode penelitian yang berbeda-beda tersebut juga
digunakan teknikdan prosedur pengumpulan data yang berbeda-beda. Teknik-teknik
tersebut antara lain:
1.
Angket
Angket
adalah teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan yang disusun
secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitia. Dilihat dari subjek yang
mengisinya, ada dua jenis angket, yaitu:
a.
Angket
langsung
b.
Angket
tidak langsung
Selain
itu, menurut jenis penyusunan itemnya angket terbagi dua, yaitu:
a.
Angket
tipe isian
b.
Angket
tipe pilihan
2.
Interviu/wawancara
Interviu
adalah metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab antara dua pihak. Ada
dua jenis interviu, yaitu:
a.
Interviu
terstruktur
b.
Interviu
tidak terstruktur
3.
Observasi
Observasi
adalah metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik fenomena-fenomena yang diteliti. Ada tiga teknik observasi yang
masing-masing umumnya cocok untuk keadaan-keadaan tertentu, yaitu:
a.
Observasi
partisipan
b.
Observasi
sistematik
c.
Obsevasi
eksperimental
Agar hasil observasinya dapat terekam dengan baik, ada beberapa
macam alat yang dapat digunakan, diantaranya ialah :
a)
Anecdotal record, yaitu
catatan-catatan yang dibuat mengenai perilaku-perilaku tertentu
b)
Catatan
berkala, yaitu catatan yang dibuat hanya pada saat-saat tertentu
c)
Checklist, yaitu daftar
berisi nama-nama observes dan faktor-faktor yang hendak di amati
d)
Rating scale, yaitu
pencatatan gejala berdasarkan tingkatan-tingkatannya
e)
Mechanical devices, yaitu
pera;atan mekanik seperti potografi atau motion picture untuk merekam
perilaku observer.
No comments:
Post a Comment