A. Hakikat
Peserta Didik
Peserta didik adalah
makhluk individu yang mempuyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas
sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan nya. pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia berada. Peserta didik juga disebut anak didik atau terdidik, peserta didik sebagai
individu atau pribadi manusia seutuhnya,
artinya memiliki sifat dan keinginan tersendiri.
Proses pendidikan
dengan segala keunikan harus
mampu membantu peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan dan alam sekitar nya untuk menjalani kehidupan nya.peserta didik harus
dipandang filosofis yaitu menerima kehadiran kelakuanya. Sebagai pendidik kita harus
mendidik peserta didik itu menuju
kedewasaa total ,membimbing
mengarahkan dan menolong supaya
tidak terjadi pendidikan yang salah pada diri peserta didik.agar proses belajar
mengajar berjalan secara efektif, maka pendidik perlu memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang hakikat peserta didik sehingga memmudah kan ia untuk
melaksanakan pendidikan.
Ø Hakikat peserta didik adalah:
1. Peserta didik adalah individu yang sedang
berkembang
2. Peserta didik adalah bertanggung atas
pendidikan nya sendiri
3. Peserta didik adalah pribadi yang memiliki
potensi
4. Peserta didik memerlukan pembinaan yang
individual dan melakukan yang manusiawi.
5. Peserta didik pada dasarnya merupakan insane
yang aktif menghadapi lingkungan.
Ø Beberapa pandangan tentang hakikat manusia:
1. Pandangan Humanistik
Tokoh dari humanistik ini adalah Rogers’.Ia berpendapat
bahwa manusia itu memberi dorongan untuk mengarahkan dirinya ketujuan yang
positif.
Kemudian Adler yang juga mendukung pandangan
humanistic berpendapat bahwa manusia tidak
semata-mata digerakkan oleh dorongan untuk memuaskan kebutuhan sendiri,tapi
digerakkan oleh rasa tanggung jawab social dan
sebagian untuk mencapai sesuatu.
2.
Pandangan
psiko analtik
Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol
oleh kekuatan psikologis yang memang
sejak semula sudah ada pada diri manusia.
Brend
mengemukakan bahwa struktur
kepribadian individu sesorang
terdiri dari tiga komponen, yakni: id,ego, dan super ego. Id atau Dases adalah aspek biologis kepribadian
yang orisinil yang meliputi berbagai
insting manusia yang mendasari
perkembangan individu. Set
seksual dan agresi ego atau Das Ich
merupakan aspek psikologis
kepribadian yang timbul dari kebutuhan organism untuk dapat
berhubungan dengan dunia luar
secara realistic.
Super ego atau Das Ich adalah aspek sosiologis
yang merupakan wakil nilai- nilai serta cita- cita
masyarakat menurut tafsiran
orang tua kepada anak-anaknya,
yang diajarkan berbagai perintah dan larangan.
3.
Pandangan Behavioristik
Manusia itu adalah makhluk
reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor yang datang
dari luar lingkungan ,inilah yang akan menjadi tingkah lakunya.
4.
Pandangan
Martin Buber
Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia
itu tidak dapat dikatakan ini atau .dihadapkan pada kesemestaan alam sehingga
manusia itu terbatas.[1]
B.
Kebutuhan Peserta Didik
Ø Beberapa kebutuhan peserta didik yang harus
dipenuhi antara lain:
1. Kebutuhan Jasmani
Tiap peserta didik ingin
bergerak dan menggunakan badannya untuk
aktivitas jasmaniah, kebutuhan
ini dipenuhi dengan memberikan pendidikan jasmani, dalam arti modem pendidikan
jasmani bertujuan mendidik manusia, yakni mewujudkan tujuan pendindikan dengan menggunakan kejasmanian sebagai titik tolak,
manusia yang sehat dan kuat.
2.
Kebutuhan
Pribadi
Dan sekolah zaman
sekarang berusaha memenuhi kebutuhan- kebutuhan itu dengan memberi anak-
anak kebebasan bergerak, bekerja, mengadakan percobaan-percobaan dan melakukan
tugas- tugas lain asal tidak mengganggu orang lain.
3.
Kebutuhan
Sosial
Orang lain untuk mencapai
kebahagiaannya,membimbing anak agar ia menjadi makhluk sosial yaitu suatu
fungsi sekolah amat penting.
4.
Kebutuhan
Psikologi
a. Kebutuhan
akan kasih sayang
Semua peserta didik sangat
membutuhkan kasih saying dari pihak orang tua,guru,teman ,orang yang ada
disekitar .peserta didik yang mendapat kasih sayang yang cukup dia akan termotifasi untuk belajar
disbanding orang yang kurang kasih kasih.
b.
Kebutuhan
akan rasa aman
Rasa aman merupakan kebutuhan fisik yang amat penting dalam
kehidupan peserta didik terutama, dikelas dan disekolah, siswa ingin bebas.guru sebagai pendidik diminta
untuk menjaga stabilitas suasana
komunikasi lahir dan batin secara optimal dengan cara berhati- hati
dalam melakukan usaha mendidik baik peserta didik.
c.
Kebutuhan
akan penghargaan
Kebutuhan peserta didik
terhadap penghargaan Nampak dalam kecenderungannya akan pengakuan dan
memperlakukannya sebagai orang yang berharga,mereka ingin dikenal ,ingin
dihargai kehadiranya dan kemampuan yang dimilikinya,ditengah-tengah orang
lain.kepercayaan dan pekerjaan kepada mereka sehingga diri mereka berharga
dalam pandangan diri mereka berharga dalam pandangan diri mereka sendiri,oleh
karena itu guru dituntut untuk:
1.
Menghargai
pribadi anak
2.
Menerima
kondisi siswa sebagaimana adanya
3.
Guru
harus mewujudkan kemampuan ,percaya diri,secara maksimal dihadapan siswa
4.
Guru
harus berusaha menumbuh kembangkan konsep diri siswa
5.
Guru
mesti melakukan penilai terhadap siswanya secara obyektif berdasarkan
pertimbangan kualitatif maupun kuantitatif
d. Kebutuhan akan rasa bebas
Rasa bebas
maksudnya,seorang anak tidak terikat,terhalang untuk melakukan aktifas
umpamanya peraturan yang selalu mengingat ini tidak boleh dan itu tidak boleh ,membuat peserta didik tidak
percaya diri berilah peserta didik.
e.
Kebutuhan
akan rasa sukses.
Rasa sukses atau berhasil merupakan
kebutuhan psikologis manusia,peserta
didik punya keinginan setiap usahanya sukses.
f.
Kebutuhan
akan rasa ingin tahu.
Kebutuhan rasa ingin tahu merupakan dorongan manusia
untuk mempelajari segala sesuatu yang terjadi
dalam kehidupan nya.karena rasa
ingin tahu itulah dituntut untuk menumbuh kembangkan rasa ingin tahu para
peserta anak didik tersebut.
C.
Sifat Peserta Didik
Adapun
sifat peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan dan ketidak berdayaan.
Kelemahan yang ada pada anak manusia adalah
jasmani dan rohaninya,sedangkan ketidak
berdayaan tersebut dikarenakan
kemampuan dan potensi dirinya belum berkembang.
2.
Berkemauan
keras untuk berkembang.
3. Ingin menjadi diri sendiri.
Disamping adanya hak yang
diterima oleh peserta didik disini juga terdapat berbagai sifat peserta didik yang
harus mencerminkan seseorang yang terdidik yaitu berbudi dan berakhlah mulia,
sebagai manusia yang berpendidikan, baik dilingkungan sekolah maupun
masyarakat.
Dini peserta didik harus bersifat sebagai
berikut:
1) Mematuhi semua peraturan berlaku.
2) Menghormati tenaga kependidikan .
3) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta
kebersihan ,ketertiban dan keamanan satuan pendidikan yang bersangkutan.
D.
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Pertumbuhan
peserta didik dapat dilihat dari perkembangan umur ,ada beberapa tahap yaitu:
·
0-7
tahun ,disebut masa kanak-kanak.
·
7-14
tahun,disebut masa sekolah.
·
14-21
tahun,disebut masa pubertas.
Berbagai fungsi psikis anak yang berkembang
dalam usia peserta didik,dapat dikemukakan berikut:
1.
Informasi
perkembang akal,dalam dunia intelektual kemampuan akal manusia atau dikenal
dengan istilah kognitif sebagai salah satu peranan diotak.
2.
Perkembangan
dimensi keberagamaan,manusia adalah makhluk bertuhan pada dirinya terdapat
kebutuhan dan keinginan universal.
3.
Perkembangan
dimensi akhlak,tujuan mendidik akhlak
untuk mendidik manusia yang bermoral ,soapn dalam
berbicara,mulia,tingkah laku bijaksana,jujur.
4.
Perkembangan
dimensi rohani.
5.
Seni
adalah ekspresi roh manusia.
6.
Perkembangan
dimensi social ,seseorang amanusia adalah makhluk social.
Jadi peserta didik ini
harus mempuyai salah satu ilmu yang dapat mengembangkan kesehariannya, begitu
juga yang mendidik harus tau cara-cara mendidik. Peserta didik dapat melalui
langkah untuk mendidik, hakikat peserta
didik, kebutuhan, sifat dan pertumbuhan dan perkembangan pendidik.ilmu
yang diberikan dapat kita manfaatkan dengan cara lebih bai
1.
Pengertian Peserta Didik
Dalam proses pendidikan, peserta didik
merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Peserta
didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam semua transformasi peroses yang disebut
pendidikan. Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan,
peserta didik juga disebut sebagai “raw material” (bahan mentah).
Dalam persepektif Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “peserta didik diartikan
sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkankan dirinya melalui
peroses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Berdasarkan beberapa defenisi tentang peserta didik yang disebutkan di atas
dapat disimpulkan bahwa peserta didik individu yang memiliki sejumlah
pengertian:
A. Peserta didik adalah individu yang memiliki
potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga ia merupakan insane yang unik.
B. Peserta didik adalah individu yang sedang
berkembangan, yang artinya peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan
dalam dirinya secara wajar, baik yang ditunjukkan kepada dirinya sendiri maupun
yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya.
C.
Peserta
didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian
bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tinfkat perkembangannya.
D.
Peserta
didik adalah individual yang memiliki ikemampuan untuk mandiri. Dalam
perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang kea rah
kedewasaan.[2]
2. Hakikat
Peserta Didik
Defenisi peserta didik di atas esensinya adalah
setiap peserta didik yang berusaha mengembangkan potensi pada jalur pendidikan
formal dan nonformal menurut dan jenjang dan jenisnya. Terdapat banyak sebutan
yang berkaitan dengan “peserta didik” ini, sesuai dengan konteksnya. Ada
hal-hal yang esensial mengenai hakikat peserta didik.
1)
Peserta
didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau
intelektual, afektif, dan psikomotirik.
2)
Peserta
didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi priodesasi perkembangan dan
pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama.
3)
Peserta
didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan sekedar
miniature orang dewasa.
4)
Peserta
didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus
dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal- hal tertentu banyak
kesamaannya.
5)
Peserta
didik merupakan manusia bertanggungjawab bagi proses belajar pribadi dan
menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.
6)
Peserta
didik memiliki daya adaptabilitas di dalam kelompok sekaligus mengembangkan
dimensi individualitsnya sebagai insan yang unik.
7)
Peserta
didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan kelompok,
serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa, termasuk
gurunya.
8)
Peserta
didik merupakan insane yang visioner dan proaktif dalam menghadapi
lingkungannya.
9)
Pesertata
didik sejatinya berperilaku baik dan lingkungannya yang paling dominan untuk
membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk.
10) Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang
meski memiliki aneka keunggulan.
Pandangan ini didasari atas asumsi bahwa
manusia merupakan insane yang selalu berubah, tumbuh, berkembang menjadi
pribadi yang maju dan sempurna. karena esensinya manusia merupakan suatu
keadaan dan keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan pada kesemestaan alam,
sehingga manusia iitu terbatas, pandangan behavioristik melihat peserta didik
sebagai manusia yang sepenuhnya adalah makhluk reaktif, dimana tingkah lakunya
dikontrol oleh factor-faktor yang bersumber atau memiliki kekuatan dari luar.
3. Kebutuhan
Peserta Didik yang harus dipenuhi
Peserta didik merupakan insane yang memiliki
aneka kebutuhan. Kebutuhan it terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan sifat
sebagai manusia. Segala upaya pendidikan dan perilaku pendewsaan harus terfokus
pada pemenuhan kebutuha peserta didik tersebut. Amerika Serikat (1995)
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi
pengembangannya, yaitu seperti berikut ini:
1.
Kebuthan
intelektual, dimana pesrta didik memiliki rasa ingin tahu, tertmotivasi untuk
mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan
masalah-masalah yang kompleks.
2.
Kebutuhan
sosial, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan
dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambil mencari tempatnya sendiri di dunianya.
3.
Kebutuhan
fisik, dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangan pada tingkat yang
berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan.
4.
Kebutuhan
emosional dan psikologis, dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan
sering mengalami “mood swings” yang
tidak terduga.
5.
Kebutuhan
moral, dimana peserta didik idealis dan ingin memilki kemauan kuat untuk
membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi empat yang lebih baik.
6.
Kebutuhan
homodivinous, di mana peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk yang
berketuhanan atau makhluk homoriligius alias insane yang beragama.
4.
Sifat atau karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik adalah totalitas
kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari
interaksi antara pembawan dengan lingkungan sosialnya. Utamanya, pemahaman
peserta didik bersifat individual, meski pemahaman atas karakteristik dominan
mereka ketika berada di dalam kelompok juga menjadi penting. Ada empat hal
dominan dari karakteristik siswa.
1. Kemampuan dasar, misalnya, kemampuan kognifif
atau intelektual, afektif, dan psikomotor
2. Latar belakang cultural lokal, status sosial,
status ekonomi, agama, dan
sebagainya.
3. Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap,
perasaan, minat dan lain-lain.
4.
Cita-cita,
pandangan kedepan, keyakinan diri dya tahan dan lain-lain.
5.
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
1.
Pertumbuhan
Dalam konsep perkembangan juga terkandung
pertumbuhan, pertumbuhan sendiri merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan
dalam biologi, C.P Chaplin (2000) mengartikan pertumbuhan sebagai satu
pertambahan atau kenaikan dalam ukuran-ukuran bagian tubuh atau dari organism
sebagai suatu keseluruhan.
a.
Pertumbuhan
fisik
Pertumbuhan fisik merupakan perubahan fisik
dari kecil atau besar dan pendek menjadi panjang. Yang prosesnya terjadi sejak
lahir hingga dewasa.pertumbuhan fisik dibagi menjai dua:
1.
Pertumbuhan
sebelum lahir
2.
Pertumbuhan
sesudah lahir
2.
Perkembangan
Perkembangan merupakan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman ,perubahan dalam bentuk
dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmani ke dalam bagian-bagian
fungsional atau kedewasaan/kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang
tidak dipelajari.
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001) perkembangan
secara luas menunjuk pada keseluruhan proses peruubahan dari potensi yang
dimiliki individu.adapun macam-macam perkembangan yaitu:
1.
Perkembangan
intelek
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang
ejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir otaknya atau
kemampuan intelektual atau cara kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan
otaknya yang mampu menunjukkan fungsi otaknya secara baik.
2.
Perkembangan
emosi
Emosi atau perasaan merupakan salah satu
potensi kejiwaan yang yang dimiliki oleh manusia yang disertai oleh perubahan
atau perilaku fisik
3.
Perkembanga
sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya,
setiap individu tidak dapat berdiri sendiri.
4.
Perkembangan
bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah komunikasi atau
saran pergaualan dengan sesamanya.
5.
Bakat
khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki
oleh setiap individu yang memerlukan rangsangan atau laihan agar berkembang
dengan baik.
6.
Sikap,
Nilai, dan Moral
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan fsikis
anak itu,anak itu akan mulai diperkenalkan terhadap nilai-nilai,ditunjukkan
mana yang boleh yang harus dilakukan dan yang dilarang.
[1] Desmita. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya (2006)
[2] Danim, Sudarwan. Perkembangan
Peserta Didik.(Bandung: Alfabeta,Cv, 2013)
No comments:
Post a Comment