BAB VI || HAKIKAT PESERTA DIDIK


 

A.    Hakikat Peserta Didik

Peserta  didik adalah  makhluk individu yang mempuyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan  pertumbuhan dan perkembangan nya. pertumbuhan dan  perkembangan dipengaruhi oleh  lingkungan dimana ia berada. Peserta didik juga disebut anak  didik atau terdidik, peserta didik sebagai individu atau pribadi  manusia seutuhnya, artinya memiliki sifat dan keinginan tersendiri.

Proses  pendidikan  dengan segala keunikan  harus mampu membantu peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungan  dan alam sekitar nya untuk  menjalani kehidupan nya.peserta didik harus dipandang  filosofis yaitu  menerima kehadiran   kelakuanya. Sebagai pendidik kita harus mendidik peserta didik itu menuju  kedewasaa total ,membimbing  mengarahkan dan  menolong supaya tidak terjadi pendidikan yang salah pada diri peserta didik.agar proses belajar mengajar berjalan secara efektif, maka pendidik perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hakikat peserta didik sehingga memmudah kan ia untuk melaksanakan  pendidikan.

Ø  Hakikat peserta didik adalah:

1.      Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang

2.      Peserta didik adalah bertanggung atas pendidikan nya sendiri

3.      Peserta didik adalah pribadi yang memiliki potensi

4.      Peserta didik memerlukan pembinaan yang individual dan melakukan yang manusiawi.

5.      Peserta didik pada dasarnya merupakan insane yang aktif menghadapi lingkungan.

Ø  Beberapa pandangan tentang hakikat manusia:

1.      Pandangan Humanistik

Tokoh dari humanistik ini adalah Rogers’.Ia berpendapat bahwa manusia itu memberi dorongan untuk mengarahkan dirinya ketujuan yang positif.

Kemudian Adler yang juga mendukung pandangan humanistic berpendapat bahwa manusia tidak  semata-mata digerakkan oleh dorongan untuk memuaskan kebutuhan sendiri,tapi digerakkan oleh rasa tanggung jawab social dan  sebagian untuk mencapai sesuatu.

2.      Pandangan psiko analtik

Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis  yang memang sejak semula sudah ada pada diri manusia.

Brend  mengemukakan  bahwa struktur kepribadian individu sesorang terdiri dari tiga komponen, yakni: id,ego, dan super ego. Id atau Dases adalah aspek biologis kepribadian yang orisinil yang meliputi   berbagai insting  manusia yang mendasari perkembangan individu. Set seksual dan agresi ego atau Das Ich  merupakan  aspek  psikologis  kepribadian  yang timbul  dari kebutuhan organism untuk dapat  berhubungan  dengan dunia luar secara realistic.

Super ego atau Das Ich adalah aspek sosiologis yang merupakan wakil nilai- nilai serta cita- cita  masyarakat  menurut  tafsiran  orang tua kepada  anak-anaknya, yang  diajarkan berbagai  perintah dan larangan.

3.      Pandangan  Behavioristik

Manusia itu adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor  yang datang  dari luar lingkungan ,inilah yang akan menjadi tingkah lakunya.

4.      Pandangan Martin Buber

Martin Buber berpendapat bahwa hakikat manusia itu tidak dapat dikatakan ini atau .dihadapkan pada kesemestaan alam sehingga manusia itu terbatas.[1]

 

B.     Kebutuhan Peserta Didik

Ø  Beberapa kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi antara lain:

1.      Kebutuhan Jasmani

Tiap peserta didik ingin bergerak dan menggunakan badannya untuk  aktivitas  jasmaniah, kebutuhan ini dipenuhi dengan memberikan pendidikan jasmani, dalam arti modem pendidikan jasmani bertujuan mendidik manusia, yakni mewujudkan tujuan  pendindikan dengan  menggunakan kejasmanian sebagai titik tolak, manusia yang sehat dan kuat.

2.      Kebutuhan Pribadi

Dan sekolah zaman sekarang  berusaha memenuhi  kebutuhan- kebutuhan itu dengan memberi anak- anak kebebasan bergerak, bekerja, mengadakan percobaan-percobaan dan melakukan tugas- tugas lain asal tidak mengganggu orang lain.

3.      Kebutuhan Sosial

Orang lain untuk mencapai kebahagiaannya,membimbing anak agar ia menjadi makhluk sosial yaitu suatu fungsi sekolah amat penting.

4.      Kebutuhan Psikologi

a.       Kebutuhan  akan kasih sayang

Semua peserta didik sangat membutuhkan kasih saying dari pihak orang tua,guru,teman ,orang yang ada disekitar .peserta didik yang mendapat kasih sayang yang  cukup dia akan termotifasi untuk belajar disbanding orang yang kurang kasih kasih.

b.      Kebutuhan akan rasa aman

Rasa aman merupakan  kebutuhan fisik yang amat penting dalam kehidupan  peserta didik terutama, dikelas dan disekolah, siswa ingin bebas.guru sebagai pendidik diminta untuk menjaga  stabilitas suasana komunikasi lahir dan batin secara optimal dengan cara berhati- hati dalam melakukan usaha mendidik baik peserta didik.

c.       Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan peserta didik terhadap penghargaan Nampak dalam kecenderungannya akan pengakuan dan memperlakukannya sebagai orang yang berharga,mereka ingin dikenal ,ingin dihargai kehadiranya dan kemampuan yang dimilikinya,ditengah-tengah orang lain.kepercayaan dan pekerjaan kepada mereka sehingga diri mereka berharga dalam pandangan diri mereka berharga dalam pandangan diri mereka sendiri,oleh karena itu guru dituntut untuk:

1.      Menghargai pribadi anak

2.      Menerima kondisi siswa sebagaimana adanya

3.      Guru harus mewujudkan kemampuan ,percaya diri,secara maksimal dihadapan siswa

4.      Guru harus berusaha menumbuh kembangkan konsep diri siswa

5.      Guru mesti melakukan penilai terhadap siswanya secara obyektif berdasarkan pertimbangan kualitatif maupun kuantitatif

d.      Kebutuhan akan rasa bebas

Rasa bebas maksudnya,seorang anak tidak terikat,terhalang untuk melakukan aktifas umpamanya peraturan yang selalu mengingat ini tidak boleh dan itu  tidak boleh ,membuat peserta didik tidak percaya diri berilah peserta didik.

e.       Kebutuhan akan rasa sukses.

Rasa sukses atau berhasil merupakan kebutuhan  psikologis manusia,peserta didik punya keinginan setiap usahanya sukses.

f.       Kebutuhan akan rasa ingin tahu.

Kebutuhan  rasa ingin tahu merupakan dorongan manusia untuk mempelajari segala sesuatu yang terjadi  dalam  kehidupan nya.karena rasa ingin tahu itulah dituntut untuk menumbuh kembangkan rasa ingin tahu para peserta anak didik tersebut.

 

C.    Sifat Peserta Didik

Adapun sifat peserta didik adalah  sebagai  berikut:

1.      Kelemahan dan ketidak berdayaan.

Kelemahan yang ada pada anak manusia adalah jasmani dan rohaninya,sedangkan ketidak  berdayaan  tersebut dikarenakan kemampuan dan potensi dirinya belum berkembang.

2.      Berkemauan keras untuk berkembang.

3.      Ingin menjadi diri sendiri.

Disamping adanya hak yang diterima oleh peserta didik disini juga terdapat berbagai sifat peserta didik yang harus mencerminkan seseorang yang terdidik yaitu berbudi dan berakhlah mulia, sebagai manusia yang berpendidikan, baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat.

Dini peserta didik harus bersifat sebagai berikut:

1)      Mematuhi semua peraturan berlaku.

2)      Menghormati tenaga kependidikan .

3)      Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan ,ketertiban dan keamanan satuan pendidikan yang bersangkutan.

D.    Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

Pertumbuhan peserta didik dapat dilihat dari perkembangan umur ,ada beberapa tahap yaitu:

·         0-7 tahun ,disebut masa kanak-kanak.

·         7-14 tahun,disebut masa sekolah.

·         14-21 tahun,disebut masa pubertas.

Berbagai fungsi psikis anak yang berkembang dalam usia peserta didik,dapat dikemukakan berikut:

1.      Informasi perkembang akal,dalam dunia intelektual kemampuan akal manusia atau dikenal dengan istilah kognitif sebagai salah satu peranan diotak.

2.      Perkembangan dimensi keberagamaan,manusia adalah makhluk bertuhan pada dirinya terdapat kebutuhan dan keinginan universal.

3.      Perkembangan dimensi akhlak,tujuan mendidik akhlak  untuk mendidik manusia yang bermoral ,soapn dalam berbicara,mulia,tingkah laku bijaksana,jujur.

4.      Perkembangan dimensi rohani.

5.      Seni adalah ekspresi roh manusia.

6.      Perkembangan dimensi social ,seseorang amanusia adalah makhluk social.

Jadi peserta didik ini harus mempuyai salah satu ilmu yang dapat mengembangkan kesehariannya, begitu juga yang mendidik harus tau cara-cara mendidik. Peserta didik dapat melalui langkah untuk mendidik, hakikat peserta  didik, kebutuhan, sifat dan pertumbuhan dan perkembangan pendidik.ilmu yang diberikan dapat kita manfaatkan dengan cara lebih bai

 

1.        Pengertian Peserta Didik

Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam  semua transformasi peroses yang disebut pendidikan. Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan, peserta didik juga disebut sebagai “raw material” (bahan mentah).

Dalam persepektif Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkankan dirinya melalui peroses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Berdasarkan beberapa defenisi tentang peserta didik yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik individu yang memiliki sejumlah pengertian:

A.    Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga ia merupakan insane yang unik.

B.     Peserta didik adalah individu yang sedang berkembangan, yang artinya peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditunjukkan kepada dirinya sendiri maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya.

C.     Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tinfkat perkembangannya.

D.    Peserta didik adalah individual yang memiliki ikemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang kea rah kedewasaan.[2]

2.    Hakikat Peserta Didik

Defenisi peserta didik di atas esensinya adalah setiap peserta didik yang berusaha mengembangkan potensi pada jalur pendidikan formal dan nonformal menurut dan jenjang dan jenisnya. Terdapat banyak sebutan yang berkaitan dengan “peserta didik” ini, sesuai dengan konteksnya. Ada hal-hal yang esensial mengenai hakikat peserta didik.

1)      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotirik.

2)      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi priodesasi perkembangan dan pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama.

3)      Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan sekedar miniature orang dewasa.

4)      Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal- hal tertentu banyak kesamaannya.

5)      Peserta didik merupakan manusia bertanggungjawab bagi proses belajar pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.

6)      Peserta didik memiliki daya adaptabilitas di dalam kelompok sekaligus mengembangkan dimensi individualitsnya sebagai insan yang unik.

7)      Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa, termasuk gurunya.

8)      Peserta didik merupakan insane yang visioner dan proaktif dalam menghadapi lingkungannya.

9)      Pesertata didik sejatinya berperilaku baik dan lingkungannya yang paling dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi lebih buruk.

10)  Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang meski memiliki aneka keunggulan.

Pandangan ini didasari atas asumsi bahwa manusia merupakan insane yang selalu berubah, tumbuh, berkembang menjadi pribadi yang maju dan sempurna. karena esensinya manusia merupakan suatu keadaan dan keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan pada kesemestaan alam, sehingga manusia iitu terbatas, pandangan behavioristik melihat peserta didik sebagai manusia yang sepenuhnya adalah makhluk reaktif, dimana tingkah lakunya dikontrol oleh factor-faktor yang bersumber atau memiliki kekuatan dari luar.

3.    Kebutuhan Peserta Didik yang harus dipenuhi

Peserta didik merupakan insane yang memiliki aneka kebutuhan. Kebutuhan it terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan sifat sebagai manusia. Segala upaya pendidikan dan perilaku pendewsaan harus terfokus pada pemenuhan kebutuha peserta didik tersebut. Amerika Serikat (1995) mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi pengembangannya, yaitu seperti berikut ini:

1.      Kebuthan intelektual, dimana pesrta didik memiliki rasa ingin tahu, tertmotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

2.      Kebutuhan sosial, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambil mencari tempatnya sendiri di dunianya.

3.      Kebutuhan fisik, dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangan pada tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan.

4.      Kebutuhan emosional dan psikologis, dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan sering mengalami “mood swings” yang tidak terduga.

5.      Kebutuhan moral, dimana peserta didik idealis dan ingin memilki kemauan kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi empat yang lebih baik.

6.      Kebutuhan homodivinous, di mana peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhluk homoriligius alias insane yang beragama.

4.      Sifat atau karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara pembawan dengan lingkungan sosialnya. Utamanya, pemahaman peserta didik bersifat individual, meski pemahaman atas karakteristik dominan mereka ketika berada di dalam kelompok juga menjadi penting. Ada empat hal dominan dari karakteristik siswa.

1.    Kemampuan dasar, misalnya, kemampuan kognifif atau intelektual, afektif, dan psikomotor

2.    Latar belakang cultural lokal, status sosial, status ekonomi, agama, dan     sebagainya.

3.    Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain.

4.         Cita-cita, pandangan kedepan, keyakinan diri dya tahan dan lain-lain.

5.         Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik

1.         Pertumbuhan

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan, pertumbuhan sendiri merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, C.P Chaplin (2000) mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran-ukuran bagian tubuh atau dari organism sebagai suatu keseluruhan.

a.         Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan fisik merupakan perubahan fisik dari kecil atau besar dan pendek menjadi panjang. Yang prosesnya terjadi sejak lahir hingga dewasa.pertumbuhan fisik dibagi menjai dua:

1.         Pertumbuhan sebelum lahir

2.         Pertumbuhan sesudah lahir

2.         Perkembangan

Perkembangan merupakan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman ,perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmani ke dalam bagian-bagian fungsional atau kedewasaan/kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Menurut Reni Akbar Hawadi (2001) perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses peruubahan dari potensi yang dimiliki individu.adapun macam-macam perkembangan yaitu:

1.    Perkembangan intelek

Intelek atau daya pikir seseorang berkembang ejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir otaknya atau kemampuan intelektual atau cara kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otaknya yang mampu menunjukkan fungsi otaknya secara baik.

2.    Perkembangan emosi

Emosi atau perasaan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang yang dimiliki oleh manusia yang disertai oleh perubahan atau perilaku fisik

3.    Perkembanga sosial

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri sendiri.

4.    Perkembangan bahasa

Fungsi pokok bahasa adalah komunikasi atau saran pergaualan dengan sesamanya.

5.    Bakat khusus

Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang memerlukan rangsangan atau laihan agar berkembang dengan baik.

6.    Sikap, Nilai, dan Moral

Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan fsikis anak itu,anak itu akan mulai diperkenalkan terhadap nilai-nilai,ditunjukkan mana yang boleh yang harus dilakukan dan yang dilarang.



[1] Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya (2006)

 

[2] Danim, Sudarwan. Perkembangan Peserta Didik.(Bandung: Alfabeta,Cv, 2013)


No comments: