A.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Saat ini, para ahli percaya bahwa perkembangan tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor lingkunan. Pada saat lahir seorang bayi telah membawa
semua jenis keterampilan mental dan
predisposisi sebagai potensi awal yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan
selanjutnya. Inilah yang disebut sebagai faktor hereditas dan pembawaan.
Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik
individu dari pihak orang tuanya. Faktor hereditas disebut sebagai faktor
pembawaan atau endogen atau genetic adalah faktor atau sifat yang dibawa oleh
gen yang berasal dari kedua orang tua individu sejak terjadinya konsepsi
melalui proses genetic.
Lingkungan adalah segala material dan stimuli yang ada didalam dan
di luar individu. Faktor lingkungan atau faktor eksogen adalah faktor yang
berasal dari luar diri individu. Lingkungan mencakup lingkunga bilogis,
lingkungan psikologis, dan lingkungan sosio-kultural.
Hereditas dan lingkungan bekerja bersama-sama atau berkolaborasi
untuk menghasilkan perkembangan individu. Para ahli berpendapat bahwa hereditas
lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan, sedang
sifa-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan, dan sebagainya lebih
banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
Aspek perkembangan yang sangat terkait dengan faktor-faktor
hereditas adalah kematangan (maturation), dan sedangkan aspek
perkembangan yang sangat terkait denag faktor lingkungan adalah belajar (learning).
Perkembanga adalah proses pertumbuhan atau perkembangan fisik organisme sebagai
hasil potensi genetic, sedang belajar adalah proses perubahan perkembangan
dasar pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau latihan.
Para ahli berpendapat tentang fakto-faktor yang mempengaruhi
perkembangan. Dalam hal ini terdapat
tiga aliran pendapat, yaitu nativisme, empirisme, dan konvergensi. Aliran
nativisme berpendapat bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan
oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Aliran empirirsme sebaliknya
berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata dibawa oleh faktor lingkungan.
Aliran konvergensi berpendapat bahwa dalam perkembangan individu baik faktor
pembawa maupun faktor lingkungan memiliki peranan penting.
B.
Periodesasi dan Ciri Perkembangan
Dalam perspektif ini, kehidupan manusia terbagi dalam tiga masa,
yaitu masa prenatal, masa perinatal, dan masa post natal.
Sigmudn Freud, membagi masa post natal menjadi empat fase,
yaitu:
1)
Fase oral
2)
Fase
ana
3)
Fase
phalik
4)
Fase genital
Hurlock membagi rentang kehidupan manusia pada masa post natal
menjadi Sembilan fase, yaitu:
1.
Masa
orak (kelahiran – 2minggu)
2.
Masa
Bayi (2 minggu – 2 tahun)
3.
Masa
Awal kanak-kanak (2 - 6 tahun)
4.
Masa
Akhir anak-anak (6 – 10/12 tahun)
5.
Masa
Puber (10/12 – 13/14 tahun)
6.
Masa
Remaja (13/14 – 18 tahun)
7.
Masa
Dewasa (18- 40 tahun)
8.
Masa
Usia pertengahan (40 -60 tahun)
9.
Masa
Usia Lanjut (60 tahun ke atas)
Dengan cara yang sedikit berbeda, Cole membagi masa post natal
ini menjadi dua belas, yaitu:
1.
Masa
bayi (0 – 2 tahun)
2.
Masa
kanak-kanak awal (2 – 6 tahun)
3.
Masa
kanak-kanak pertengahan (6 – 11/13 tahun)
4.
Masa
kanak-kanak akhir (11/13 – 13/15 tahun)
5.
Masa
remaja awal (13/15 – 15/17 tahun)
6.
Masa
remaja pertengahan (15/17 – 18/19 tahun)
7.
Masa
remaja akhir (18/19 – 21 tahun)
8.
Masa
dewasa awal (21 – 35 tahun)
9.
Masa
dewasa pertengahan (35 - 50 tahun)
10.
Masa
dewasa akhir (50 – 65 tahun)
11.
Masa
tua awal (65 – 75 tahun)
12.
Masa
dewasa akhir (75 tahun ke atas)
Santrock membagi tahapan perkembangan manusia menjadi lima masa,
yaitu:
1.
Masa prakelahiran (mulai konsepsi hingga
kelahiran0
2.
Masa
bayi (dari lahir hingga 18 – 24 bulan)
3.
Masa
kanak-kanak (2 – 5/6 tahun)
4.
Masa
kanak-kanak akhir (6 – 11 tahun)
5.
Masa
remaja (10-12 tahun s.d 18-22 tahun)
Dalam kategori lain, berdasarkan sifat perkembanganyang terjadi,
kehidupan manusia dikelompokkan menjadi 3 masa, yaitu masa progresif (0 – 25
tahun), masa statis (25 – 50 tahun), dan masa regresif (50 tahun ke atas).
Proses perkembangan yang dialami manusia lewat tahap-tahap perkembangan
tersebut mencakup berbagai aspek, baik fisik, motoric, inteligensi, emosi,
social, dan sebagainya, serta bersifat individual.
C.
Perkembangan Menurut Perspektif Islam
Menurut Mujib dan Mudzakir, periodesasi perkembangan manusia yang
dikemukakan para ahli psikologi tersebut hanya bersifat rendah dan temporer.
Dalam Islam, diyakini bahwa manusia hidup melalui empat alam, yaitu alam Rahim,
alam dunia, alam barzah, alam akhirat.
Periodesadi
perkembangan manusia menurut islam terbagi menjadi tiga periode. Pertama,
periode prakonsepsi, yaitu perkembangan manusia sebelum terjadinya pembuahan
ovum oleh sperma.
Kedua,
periode pre-natal, yaitu perkembangan manusia yang dimulai setelah
terjadinya konsepsi hingga lahir. Periode ini terbagi lagi menjadi empat,
yaitu:
a)
Fase
nuthfah (zigot)
b)
Fase
alaqah (embrio)
c)
Fase
mudghah (janin)
d)
Fase
peniupan ruh ke dalam janin setelah usia janin mencapai empat bulan
Ketiga, periode
kelahiran sampai meninggal dunia, periode ini terbagi menjadi enam fase, yaitu:
a)
Fase
neo-natus
b)
Fase
kanak-kanak (al-thifl)
c)
Fase
tamyiz
d)
Fase
baligh
e)
Fase
kearifan dan kebijakan
f)
Fase
kematian.
Keempat, periode alam
akhirat, yang dimulai dari penipuan sangkakala dan kebangkitan ruh setelah hari
kiamat. Periode ini terbagi lagi menjadi lima fase yaitu:
a)
Fase
yawm ba’ats
b)
Fase
yawm-al basyr
c)
Fase
mizan
d)
Fase
shirath
e)
Fase
masuk neraka atau surge.
Mengenai faktor yang mempengaruhi perkembanga manusia, dalam islam
juga diakui adanya pengaruh faktor hereditas dan pembawaan yang diturunkan. Hal
ini dinayatakan dalam salah satu hadits rasulullah SAW bahwa dalam memilih
jodoh harus memperhatikan empat hal, yaitu harta, keturunan, kecantikan, dan
agama. Kemudian dianjurkan agar lebih mempertimbangkan agamanya agar kelak
mencapai rumah tangga yang bahagia dan selamat dunia akhirat. Dalam salah satu
hadits dinyatakan bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah,
namun kemudian kondisi lingkungan yang diberikan oleh orang tuanya menjadikan
anak sebagai yahudi, nasrani, atau majusi.
No comments:
Post a Comment