BAB KESEPULUH MOTIVASI BELAJAR


 


A.      Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Dilihat dari sumbernya motivasi belajar ada dua jenisnya, yaitu: motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Motivasi intrinsic dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita-cita.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul kerana rangsangan atau bantuan dari orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman, motivasi yang terbentuk oleh faktor-faktor eksternal seperti ganjaran dan hukuma.

Menurut Davis dan Newstrom, motivasi yang memengaruhi cara-cara seseorang dalam bertingkah laku, termasuk belajar, terbagi atas empat pola, yaitu:

1.      Motivasi berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan untuk maju dan berkembang.

2.      Motivasi berafiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif.

3.      Motivasi berkompetensi, yaitu dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualiatas tinggi.

4.      Motivasi berkuasa, yaitu dorongan untuk memengaruhi orang lain dan situasi.

Keempat pola motivasi tersebut menggerakkan dan mendorong seseorang untuk belajar, baik secara simultan maupun secara terpisah.

 

B.       Teori-teori Motivasi

Morgan mengemukakan empat teori motivasi, yaitu:

1.      Teori Drive

2.      Teori Insentif

3.      Teori Opponent-process

4.      Teori Optimal-level

 

C.      Teknik-teknik Memotivasi Siswa

Menurut Elliot ada tiga saat dimana seorang guru dapat membangkitkan motivasi belajar pada siswa, yaitu:

1.      Pada saat mengawali belajar

Dua faktor kunci dalam hal ini adalah sikap dan kebutuhan

2.      Selama belajar

Dua proses kunci penting dalam hal ini adalah stimulasi dan pengaruh.  Untuk menstimulasi siswa dapat dilakukan dengan menimbulkan daya tarik pelajaran, juga dapat dilakukan dengan mengadakan permainan.

3.      Mengakhiri belajar

Proses kuncinya adalah kompetensi dan reinforcement. Reinforcement harus diberikan dengan segera dan sesuai kadarnya.

Nasution (1988) mengemukakan ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu:

1.      Memadukan motif-motif yang sudah dimiliki.

2.      Memperjelas tujuan yang hendak dicapai sehingga siswa akan berbuat lebih efektif.

3.      Mengadakan persaingan.

4.      Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.

5.      Pemberian contoh yang positif.


No comments: