A.
Struktur Memori
System memori manusia tersusun dari tiga komponen penyimpanan.
Informasi yaitu dari lingkungan terlebih dahulu melalui sensory storage,
lalu melewati short-term memory dan pada akhirnya berakhir pada long-term
memory. Sensory storage merupakan komponen pertama system memori
yang bertemu langsung dengan informasi yang masuk. Sensory storage atau
disebut juga sensory memori menerima semua informasi dari pancaindra dan
menyimpan informasi tersebut dalam waktu yang sanagat singkat.
Neisser (dalam Eggen dan Kauchak, 1997) menyatakan sensory
memory is the information store that briefly holds stimuli from the
environment can be attended to and futher processed. Brynes menyebut
komponen ini dengan sensory buffer, yaitu detector sensori yang terletak
di pancaindra, dan bersama dengan system persepsi berfungsi menangkap,
menginterpretasi dan menyimpan informasi atau pengalaman untuk masa yang
singkat.
Keberadaan sensory storage memiliki dua implikasi pendidikan
yang penting. Pertama, bila ingin mempertahankan informasi lebih lama,
orang harus memberikan perhatian. Kedua, untuk membawa semua informasi
kedalam kesadaran dalam satu waktu dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori
Kuat atau lemahnya memori seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah kondisi fisik. Di antara kondisi fisik sangat berpengaruh
dalam mengingat adalah kelelaha, kurang tidur, dan sakit. Hal ini disebabkan
ketika dalam kondisi sakit biasanya individu mengalamu kemunduran kemampuan
mental yang disebabkan oleh gangguan fisik tadi.
Faktor lain yang juga mempengaruhi ingatan adalah usia. Ingatan
yang paling kuat terjadi pada masa anak-anak, yaitu pada usia 10 – 14
tahun. Sedang orang yang sudah lanjut usia akan mengalami kesulitan jika
diminta untuk mengingat apa yang sudah dipelajari atau dialaminya, karenanya
gejala umum yang ditemui pada masa ini adalah pikiun.
C.
Lupa
Lupa
(forgetting) adalah hilangnya kemampuanuntuk menyebutkan atau mmunculkan
kembali apa-apa sebelumnya yang telah dipelajari atau dialami. Kelupaan dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Berkaitan dengan berbagai faktor-faktor yang
menyebabkan lupa, ada tiga teori, yaitu; teori Decay, teori
interferensi, less of retrieval cue theory. Decay theory memandang
bahwa kekuatan sebuah rekaman akan bertambah lemah sejalan dengan waktu jika
tidak dilatih lebih jauh atau jika tidak diaktivasi untuk masa yang lama.
Interference
theory berpandangan bahwa kelupaan dapat
disebabkan oleh berkembangnya hubungan interferensi antara informasi dalam
memori dengan informasi yang dipelajari, jadi kesan-kesan terdahulu mengganggu
reproduksi kesan-kesan yang baru. Kleinginna & Kleinginna mencatat ada 92
defenisi yang berbeda tentang emosi
No comments:
Post a Comment