BAB IX || LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN


 


A.      Lingkungan Pendidikan

Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.

B.       LEMBAGA PENDIDIKAN

Secara umum lembaga pendidikan merupakan sebuah intitut pendidikan yang menawarkan pendidikan formal mulai jenjang pra sekolah sampai jenjang pendidikan tinggi, baik bersifat umum maupun khusus.

Lembaga pendidikan adalah lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah, dan lembaga masyarakat[1].

C.       MACAM-MCAM LEMBAGA

1.         Lembaga Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak. Karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.  Ayah dan ibu di dalam keluarga sebadai pendidik dan anak sebagai terdidiknya. Keluarga sebagai lingkungan pendidik pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.

Seseorang akan menjadi warga masyarakat yang baik sangat tergantung  pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. Kehidupan anak tersebut mempengaruhi masyarakat sekitarnya sehingga pendidikan keluarga merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun ke masyarakat.

Anak yang lahir dalam keluarga yang selalu membiasakan berbuat baik, biasanya menghasilkan pribadi anak yang baik. Dan sebaliknya anak lahir dalam keluarga yang selalu membiasakan perbuatan-perbuatan yang tercela biasanya menghasilkan pribadi anak yang tercela pula[2].

Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar agama, kepercayaan, nilai moral, norma sosial, dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.

2.      Lembagan Pendidikan Sekolah

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Maka di samping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah mepunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pribadi anak.

Sekolah sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk tempat pendidikan, maka dapatlah di golongkan sebagai tempat  atau lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orangtua[3].

Guru-guru di dalam lembaga pendidikan formal adalah orang dewasa yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan. Pembangunan tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa didukung oleh ketersediaan tenaga kerja yang memadai sebagai produk pendidikan[4].

Guru digugu dan ditiru berfungsi sebagai ganti orang tua. Maka jika guru didalam mendidik bener-bener melaksanakan tugas dengan baik sehingga bisa membentuk kepribadian anak didik akan nampak makin jelas fungsi sekolah sebagai pendidikan kedua sesudah keluarga, sebagai lembaga penerus lembaga pendidkan keluarga[5].

3.      Lembaga Pendidkan Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan orang atau sekelompok manusia yang hidup bersama disuatu wilayah dengan tata cara berfikir dan bertindak yang relatif sama yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok[6].

Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah. Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa melepaskan dari nilai-nilai sosial dan budaya  yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat. Setiap masyarakat dimanapun tentu mempunyai karakteristik tersendiri sebagai norma khas di bidang sosial budaya yang berbeda dengan karakteristik masyarakat lain, namun juga mempunyai norma-norma yang universal dengan masyarakat pada umumnya. Di masyarakat terdapat norma-norma sosial budaya yang harus diikuti oleh warganya dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan bersikap.

Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerjasama di bidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat, seperti lembaga-lembaga sosial budaya, yayasan-yayasan, organisaai-organisasi, perkumpulan-perkumpulan yang kesemuaannya merupakan unsur-unsur pelaksana asas pendidikan masyarakat[7].

Semua unsur masyarakat tersebut dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak dan orang-orang di sekelilingnya yang pengaruhnya dapar bersifat positif dan negatif. Lingkungan masyarakat yang pengaruhnya sudah jelas positof atau bersifat mendidik hanya terdapat pada perkumpulan pemuda yang terbentuk secara informal maupun secara formal yang diadakan oleh pemerintah seperti pramuka, karang taruna dan sebagainya.

Organisasi pemuda tersebut anak-anak dan remaja memperoleh pendidikan dan pembinaan untuk mengembangkan kesadaran sosial, keagamaan, kecakapan sosial dalam bergaul, keterampilan dan lain-lain pengetahuan yang mereka perlukan. Oleh karena itu, organisasi pemuda tersebut perlu senantiasa ditingkatkan dan perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan yang serius dari masyarakat dan pemerintahan[8].

Lembaga pendidikan yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Lembaga-lembaga pendidikan meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah, dan lembaga masyarakat. Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dimna maning-masingmempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religious. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimemiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan, dan sikap. Juga menjaga ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.



[1] Salsabila Afifah, “Lingkungan dan Lembaga Pendidikan”, diakses dari https://www.academia.edu/10138314/Makalah_ Lingkungan_dan_Lembaga_Pendidikan, pada tanggal  6 November 2019 pukul 14.20.

[2] Drs. H. Abu Ahmadi, Dra. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hal 179.

[3] Ibid., hal 180

[4] Drs. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005)

[5] Abu Ahmadi, op.cit., 183

[6] Drs. H. M. Alisuf Sabari, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), hal 20

[7] Abu Ahmadi, op.cit., hal 184-185

[8] Alisuf Sabri, op.cit., hal 21

No comments: