A.
Hakekat
Manusia
Apakah
manusia itu? Apakah beda antara manusia dan binatang ? hal-hal apa sajakah
secara hakiki yang menggerakkan manusia sebagaimana adanya. Pertanyaan tersebut
perlu dicari jawabannya dalam rangka mengetahui hakikat manusia.
Manusia
adalah animal rational, animal educandum, hewan yang berakal,
hewan yang pandai berbicara. Akan tetapi manusia lebih plus di bandingkan
hewan. Contoh: Manusia telah membudayakan bagaimana
mempertahankan diri dari sakit, nyeri,
panas, dingin dan penguasaan alam/bencana yang berkembang.makin lama makin
canggih dengan beragam teknologi yang diciptakan. Dalam hal ini pula kelebihan
manusia yang menunjukkan bahwa manusia dapat
di didik dan mendidik. sedangkan hewan hanya bisa melalui
latihan-latihan.
Terdapat
beberapa pandangan terhadap manusia, antara lain pandangan psikoanalitik
tradisional (dalam nanang fattah,2003) mengganggap bahwa manusia pada
dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat instingtif.
Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang
sejak semula sudah ada pada diri individu itu.
Frued
mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu terdiri dari tiga komponen,
yait yeng disebut id, ego, dan super ego.
Id mendasari berbagai insting manusia yang mendasari perkembangannya. Dua
insting yang paling yang paling penting ialah insting seksual dan insting
agresi. Insting-insting ini menggerakkan manusia untuk hidup dalam dunianya
dengan prinsip pemuasan diri. Kamu neo-analis mengakui adanya adanya komponen
id,ego dan super ego, namun lebih menekankan pentingnya ego sebagai pusat
kepribadian. Ego tidak dipandang sebagai fungsi pengarah perwujudan id saja,
melainkan sebagai fungsi pokok yang bersifat rasional dan bertanggung jawab
atas tingakah laku intelektual dan sosial individu.[1]
Pandangan
lain datang dari kamu behavioristik (dalam Nanang Fattah ,2003) pada dasarnya menganggap bahwa manusia
sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang
perilakunya dikontrol oleh faktor-faktor
yang datang dari luar. Disini lingkungan menjadi faktor penentu tunggal terhadap tinggkah laku manusia.
Masih
kaum behavior yang Skiner (1976)
menyatakan bahwa kemampuan memilih, menetapkan tujuan, terwujud sebagai
tingkah laku yang perkembangannya dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah.
Karena itu ada yang mengatakan bahwa pendekatan behavioristik merupakan
pendekatan ilmiah. Semua ciri-ciri yang dimiliki manusia harus dapat didekati
dan dianalisis secara ilmiah.[2]
1. Kemanusiaan
a. Manusia
dan lingkungan
Huntingan berkesimpulan bahwa iklim dan
lingkungan dimana ia hidup merupakan salah satu faktor penentu dalam pola kehidupan manusia.lain tempat
tinggal lain pula pola kehidupan nya.
b. Manusia dan kehidupan
Satu pihak memang lingkungan menjadi salah satu
faktor bagi kehidupan manusia,lingkungan juga merupakan tantangan dan
mengajukan permasalahan untuk diatasi oleh manusia.tantangan lingkungan dari
manusia itu tidak selalu berpangku tangan dan menyerah begitu saja.Manusia
selalu mencari jalan keluar dari permasalahan nya.
c. Manusia dan komunikasi
Komunikasi sangat lah penting bagi
manusia,karna dengan komunikasi lah manusia dapat berintegrasi terhadap
lingkungan ny.Manusia bisa saja menahan makan atau minumnya akan tetapi manusia
akan kesulitan menahan komunikasi nya dalam sehari. Kelebihan manusia yang
menunjukkan bahwa manusia dapat di didik
dan mendidik.sedangkan hewan hanya bisa melalui latihan-latihan.
2. Pendidikan
a. Pengertian pendidikan
Dapat diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut KI.Hajar Dewantara pendidikan adalah
tuntutan di dalam hidup yang melahirkan
pertumbuhan manusia dalam berfikir.
Menurut undang-undang No.2/1989 pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan,pengajaran dan alat-alat bagi
peranan di masa yang akan datang.
Beberapa pendapat diatas dapat di simpulkan
bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan karena tujuan
merupakan salah satu yang penting dalam kegiatan pendidikan.
Kenyataanya, pengertian pendidikan ini selalu
mengalami perkembangan, meskipun secara essensial tidak jauh berbeda. Berikut
ini akan ditemukan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli
(pendidikan).[3]
1. Langeveld
Pendidikan adalah segala usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak teruju kepada pendewasaan
anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas
hidunya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan
oleh orang yang belum dewasa.
2. John dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam
kesesama manusia.
3. J.J Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang
tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita memutuhkannya pada waktu
dewasa.
4. Driyarkara
Pendidikan
ialah pemanusiaan menusia muda atau penggangkatan manusia muda ke arah insani.
5. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan
yaitu tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak,adun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka seagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
6. Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan agi
peranannya di masa yang akan datang.
7. Menurut UU No. 20 tahun 2003
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi didinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pada istilah yang dipakai dalam Islam adalah Tarbiyah, karena menurut Athiyah
Abrasyi tarbiyah adalah yang mencakup keseluruhan kegiatan pendidikan. Suatu
upaya yang mempersiapkan individu untuk lebih sempurna etika, sistematis dalam
berfikir, memiliki ketajaman intuis,giat dan berkreasi, memiliki toleransi pada
yang lain.
a. Arti penting pendidikan bagi kehidupan manusia
Pendidikan
arti penting dalam kehidupan manusia,dengan pendidikan manusia dapat dibedakan
dengan mahluk-mahluk lainnya, hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak akan jadi manusia tanpa melalui proses
pendidikan.
Kesadaran
akan pentingnya pendidikan bagi manusia dimulai
dengan adanya pemikiran tentang
perlunya peningkatan derajat manusia dari berbagai keterbatasan sebagai
mahluk yang sempurna yang dapat menguasai alam semesta.Maka dengan
lahirnya pendidikan manusia adalah objek yang paling utama dalam pendidikan
karna dengan keanekaragaman manusia di dalam pendidikan ini tercermin
nilai-nilai pendidikan yang dimilikinya.
Manusia
adalah mahluk yang unik dalam arti kata ia adalah subjek sekaligus sebagai objek,hal ini dapat di lihat melalui peristiwa, karakteristik dan
tingkah laku manusia itu sendiri.
Karakter dan sifat manusia mempunyai
tingkatan-tingkatan yang berbeda ,menurut Kohnstamn tingkat-tingkat pola pikir
manusia itu terdiri dari:
a.
Tingkat
organik, yaitu tingkat dimana pribadi manusia hanya tumbuh dalam wujud yang
hanya memperlihatkan adanya pertanda hidup.
b.
Tingkat
vegetatif, yaitu tingkat dimana pertanda itu lebih tinggi.
c.
Tingkat
animal, yaitu hidup ini telah di lengkapi dengan perangkat nafsu dan naluri.
d.
Tingkat
human,yaitu tingkat dimana akal dan pikiran berperan dalam pembentuka insani.
e.
Tingkat
religius,yaitu tingkat tertinggi yang mungkin di capai oleh manusia,dalam
tingkatan ini kata hati berperan dalam mewarnai keseluruhan pribadi manusia.
Manusia dapat dilihat dari segi keilmuan yang
menyoroti aspek-aspek tertentu dan eksistensi nya seperti:
a.
Manusia
sebagai mahluk biologis
Manusia
memiliki sifat yang sapienslah dalam sebutan ini didefinisikan secara lengkap
yaitu sebagai mahluk yang berfikir ,berfikir secara komplek itulah yang
membedakan manusia dengan hewan secara prinsip.
b.
Manusia
sebagai mahluk yang berperilaku
Tingkah
laku manusia terdiri refleksi yang
merupakan salah satu dasar tingkah laku manusia dan hal ini terbagi kepada dua macam
yaitu:reflek-reflek yang dikondisikan dan reflek-reflek yang tidak
dikondisikan.
c.
Manusia
sebagai mahluk sosial
Kita
sama ketahui manusia tidak dapat hidup sendirian,hal ini di sadarkan dengan
adanya interaksi antara manusia,yang dapat menjalani hubungan antara satu
dengan yang lainnya, yang mengakibatkan terjadi saling mempengaruhi,memperbaiki,dan
merobah diri dan prilaku manusia itu sendiri.
d.
Manusia
sebagai mahluk yang berbudaya. Kebudayaan dan pendidikan merupakan agen dari
perubahan kehidupan manusia.
e. Mengingat
hakikat pendidikan adalah humanisasi,yaitu upaya memanusiakan manusia,para
pendiduk harus memahami hakikat manusia sebagai salah satu landasannya.Konsep
manusia yang di anut pendidikan akan berimplikasi terhadap konsep dan
praktiknya.1
f. Istilah
pendidikan dalam bahasa inggris adalah education berasal dari kata to education
yaitu mengasuh, mendidik. Dalam Dictionary of Education, education adalah
kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap, dan tingkah laku yang bernilai positif di dalam masyarakat . Istilah
education juga bermakna proses sosial tatkala seseorang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya lingkungan sosial)
sehingga mereka dapat memiliki kemampuan sosial dan perkembangan individual
secara optimal (Zahara Idris, 1992: 2).
g. Pendidikan
adalah usaha yang di lakukan dengan sengaja dan sistematis untuk
memotivasi,membina,membantu,serta membimbing seseorang untuk mengembangkan
segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik.Inti
pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin),baik
oleh dirinya sendiri maupun orang lain dalam arti tuntutan agar anak didik
memiliki kemerdekaan berpikir,merasa,berbicara,dan bertindak serta percaya diri
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari
(Basri,2007:34).
h.
Sedangkan istilah pendidikan dalam bahasa Arab
dikenal dengan terma yang beragam,yaitu at-tarbiyyah,at-ta`lim,dan
at-ta`dib.at-tarbiyah sebangun dengan kata ar-rabb,rabbayani,nurabbi,ribbiyun,dan
Rabbani.Apabila at-tarbiyah,diidentikkan dengan kata ar-
a. Ibnu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi
mengartikan ar-rabb dengan pemilik,yang maha memperbaiki,yang maha
pengatur,yang maha menambah,yang maha menunaikan.Adapun istilah
b. ta`lim berasal dari kata `allama yang berarti proses
transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan.
c. Pendidikan adalah usaha membina dan membentuk pribadi siswa
agar bertakwa kepada Allah SWT,cinta kasih kepada orang tua dan sesamanya,dan
pada tanah airnya,sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.
d. Pada sistem pendidikan terdapat komponen pengawasan mutu (kontrol
kualitas).Pelaksanaan fungsinya Antara lain akan menghasilkan feedback yang
digunakan untuk melakukan koreksi atau perbaikan dalam proses transformasi
berikutnya.Dengan demikian.sistem pendidikan di harapkan mampu mengatasi
entropi atau mampu mempertahankan eksistensi dan meningkatkan prestasinya.
e. Menurut M.J.Langeveld (1980),pendidikan atau mendidik adalah
upaya orang dewasa yang dilakukan secara sengaja untuk membantu anak atau orang
yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan.pendidikan berlangsung dalam
pergaulan Antara orang dewasa dan anak atau orang yang belum dewasavdalam suatu
lingkungan.karena pendidikan itu diupayakan secara sengaja ,pendidikan
seharusnya telah memiliki tujuan pendidikan.Untuk mencapai tujuan tersebut
,pendidik memilih isi pendidikan tertentu dan menggunakan alat pendidikan
tertentu pula.
f. Dari uraian di atas,dapat diidentifikasi enam unsur yang
terlibat dalam pendidikan atau pergaulan pendidikan,yaitu: a) tujuan pendidikan
b) pendidik c) anak didik d) isi pendidik
e) alat pendidik f) lingkungan
pendidik
B.
FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Anak didik dan peserta didik
Proses pendidikan sangat berpengaruh dalam jiwa
dan kehidupan anak didik atau peserta didik yaitu dengan adanya pendidikan yang
diajarkan ke dalam jiwa anak didik akan mengangkat harkat dan martabat nya
sebagai manusia serta akan merubah tingkah laku seorang anak didik.
Adapun hakekat dari peserta didik itu dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Kebutuhan Jasmani
Yaitu setiap peserta didik ingin bergerak dan
menggunakan badan nya untuk beraktifitas jasmaniah sehingga dalam pendidikan
harus di ajarkan oleh pendidik tentang
kebutuhan jasmani dan menggunakan
sebagai titik tolak yang bertujuan mewujudkan kesehatan pada peserta didik.
b. Kebutuhan pribadi
Yaitu setiap anak didik memerlukan dan mempuyai
dorongan untuk memuaskan keinginan untuk mengetahui dalam segala hal demi untuk
menyatakan pikiran dan prasaan nya dalam jalan bahasa,pekerjaan,lukisan,seni
dan sebagainya.
c. Kebutuhan sosial
Yaitu setiap manusia tidak mungkin lepas dari
masyarakat atau lingkungan dimana
seorang anak didik berada, sehingga perlu menjalin hubungan yang erat dengan orang lain untuk mencapai kebahagiaan
dan ketentraman jiwanya.
d.
Kebutuhan
psikologi
Yaitu meliputi kebutuhan kasih sayang dan rasa
aman,setiap anak didik membutuh kan kasih sayang dari pihak-pihak tertentu baik
dari seorang guru,orang tua,teman dan masyarakat sekitar nya.begitu juga dengan
rasa yang aman akan membuat peserta didik merasa tenang dan konsentrasi dalam
menanggapi berbagai hal yang ia trima melalui alur yang diterimanya,jadi
seorang guru harus menjaga komunikasi yang dapat membangun jiwa seorang anak
untuk mudah menanggapi apa-apa yang diajarkan kepada peserta didik.
1. Pendidik atau guru
Guru adalah manusia yang mengajarkan suatu hal
kepada manusia lain yang bermanfaat dalam kelangsungan hidupmanusia itu
sendiri.
Beberapa syarat yang bisa di katakan sebagai
guru yaitu diantaranya:
a.
Taqwa
kepada allah
b.
Berilmu
c.
Sehat
jasmani
d.
berkelakuan
baik
Disamping memiliki syarat sebagai seorang guru
maka seorang pendidik juga harus memiliki sifat sifat yang dapat menjamin
lancarnya proses dalam dunia kependidikan,diantara sifat tersebut adalah:
a.
bersifat
adil
b.
memiliki
sifat sabar dan rela berkorban
c.
memiliki
pengetahuan yang luas
d.
memiliki
wibawa yang tinggi
e.
percaya
diri dan kasih sayang kepada anak didik
f.
memiliki
sifat sopan santun,ramah terhadap guru lain
g.
dan
lain-lain
Adapun kriteria seorang guru diantaranya
adalah:
a.
guru
sebagai perencana
b.
guru
sebagai inisiator
c.
guru
sebagai antisifator
d.
guru
sebagai model
e.
guru
sebagai motivator
f.
dan
lain-lain
Adapun lingkungan pendidikan itu meliputi :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
C.
TUJUAN
PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan secara umum adalah untuk membekali manusia supaya
memiliki kemampuan kualitas mandiri,moral,propesi,dan kreatifitas yang terpuji.
Tujuan pendidikan berhubungan erat dengan
tujuan dan pandangan hidup pendidik sendiri.Nyatalah, bahwa untuk mendidik itu
diperluakan suatu
syarat yang mutlak. Pendidik sendiri harus telah memiliki (mempersatukan diri
dengan) norma-norma tertentu sehingga ia dapat disebut orang yang
berkpribadian.
Sedangkan tujuan umumnya ialah tujuan di dalam pendidikan
yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain, yang telah
ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan,
yang terdapat pada anak didik itu sendiri dan dihubungkan dengan syarat-syarat
dan alat-alat untuk mencapai tujuan umum itu.
Seperti yang di kutip dari UU No. 2 Tahun 1985 yakni
tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta
mengembangkan setiap manusia yang seutuhnya yakni yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, mempunyai pengetahuan serta
keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang
baik serta mandiri dengan memiliki rasa tanggung jawab kemasyrakatan bangsa.
Sedangkan tujuan pendidikan dalam perspektif agama
menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan
dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Islam
sebagai agama dan sekaligus sebagai sistem peradaban mengisyaratkan pentingnya
pendidikan. Isyarat ini terjelaskan dari berbagai muatan dalam konsep
ajarannya. Salah satu di antaranya melalui pendekatan terminologis. Secara
derivatif islam itu sendiri, memuat berbagai makna, salah satu di antaranya
yaitu kata Sullam yang makna asalnya
adalah tangga. Dalam kaitan dengan pendidikan makna ini setara dengan
makna”Peningkatan kualitas” Sumber daya insani (Layaknya tangga, meningkat
naik).[1] Dan juga
berikut beberapa tujuan pendidikan islam menurut beberapa para ahli yaitu :
Abdal
Rahman Shaleh Abd Allah dalam bukunya,Educational Theory, aQur’anic outlook, [2][138-153]
menyatakan tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan menjadi empat
dimensi, yaitu :
a. Tujuan
Pendidikan Jasmani (al-Ahdaf al-Jismiyah) Mempersiapkan diri
manusia sebagai pengemban tugas kholifah dibumi, melalui ketrampilan-ktrampilan
fisik.
b. Tujuan
Pendidikan Rohani (al-Ahdaf al-Ruhaniyah)
Meningkatkan jiwa dari kesetiaan yang hanya kepada allah SWT semata dan
melaksanakan moralitas yang ditaladani oleh Nabi SAW.
a. Tujuan Pendidikan Akal (al-Ahdaf al-Aqliyah).
Pengarahan inteligensi untuk menemukan kebenaran sebab-sebabnya dengan talaah
tanda-tanda kekuasaan allah dan menemukan pesan-pesan ayatnya yang berimplikasi
kepada peningkatan iman kepada sang pencipta.
b. Tujuan Pendidikan Sosial ( al-Ahdaf
al-Ijtimaiyah). Tujuan pendidikan sosial adalah pembentukan kepribadian yang
utuh yang menjadi bagian komonitas sosial.
Menurut Muhammad Athahiyah al-Abrasy, [3]
[30] tujuan pendidiakn Islam adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu hidupnya, yaitu pembentukan moral yang tinggi,
karena pendidikan moral merupakan jiwa pendidikan Islam, sekalipun tanpa
mengabaikan pendidikan jasmani, akal, dan ilmu praktis. Tujuan tersebut
berpijak dari sabda Nabi SAWyang diriwayatkan oleh Malik bin Anas dari Anas bin
Malik).
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah
untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai
makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang
berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya.
انْما بُعثتُ لأتمم مكارمَ الأخلاق عن انس بن
مالك
Aartinya :
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”
Menurut
al-Ghazali, yang dikutip oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, [4][45] tujuan
umum pendidikan islam tercermin dalam dua segi, yaitu:
1. Insan purna yang bertujuan mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
2. Insan purna yang bertujuan
mendapatkan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Pandangan dunia akhirat
dalam pandangan al-Ghazali adalah menempatkan kebahagiaan dalam proporsi yang
sebenarnya.Kebahagiaan yan lebih emiliki nilai universal, abadi, dan lebih
hakiki itulah yang diprioritaskan.
Tujuan pendidikan Islam adalah "suatu
istilah untuk mencari fadilah, kurikulum pendidikan islam berintikan akhlak
yang mulia dan mendidik jiwa manusia berkelakuan dalam hidupnya sesuai dengan
sifat-sifat kemanusiaan yakni kedudukan yang mulia yang diberikan Allah
Subhanahu wa Ta'ala melebihi makhluk-makhluk lain dan dia diangkat sebagai
khalifah.
Sedangkan
tujuan pendidikan nasional UUD 1945 (versi Amandemen) 1)
Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang.” 2) Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Kemudian,
Berdasarkan MPRS No.2 Tahun 1960 bahwasanya pendidikan memiliki tujuan untuk
membentuk pancasialis
sejati dengan berdasarkan berbagai ketentuan yang di inginkan dari pembukaan
UUD 1945 dan isi UUD 945. Berdasarkan
UU. No.20 Tahun 2003 menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal
3, dimana pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi para
peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan
yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
berbudi luhur serta menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan demokratis.
Sedangakan Tujuan
Pendidikan Menurut Unesco Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu
bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan.
Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga
UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization)
mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan,
yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4)
learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut
menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
Tujuan
umum pendidikan islam menurut al-abrasy yaitu:
a.
Untuk mengadakan pembentukan akhlaq yang mulia.
b.
Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan
akhirat.
c.
Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi menfaat atau yeng
lebih terkenal dengan nama tujuan vocasional dan profesional.
d.
Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan
memuaskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu
sendiri.
e.
Menyiapkan pelajar dari segi profesional,
tekhnikal, dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu, dan
keterampilan tertentu agar dapat ia mencari rizki dalam hidup disamping
memelihara segi kerohanian dan keagamaan.[5] [51]
Jadi dapat disimpulkan
bahwa tujuan pendidikan secara nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
serta mengembangkan setiap manusia yang seutuhnya untuk menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berbudi luhur serta menjadi warga Negara yang
bertanggung jawab dan demokratis dalam upaya meningkatkan kualitas suatu
bangsa.
Tujuan pendidikan dalam bentuk umum dapat di
bagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a.
Membentuk
manusia berbudaya moral yang baik yang bersih dan sehat,disiplin dan berwawasan
masa depan.
b.
Membentuk
propesi berkaitan dengan dunia kerja yang di landasi itek,seni dan etika
propesi.
c.
Untuk
membentuk budaya pribadi,kreatif,terpuji berusaha menciptakan yang terbaik bagi
dirinya dan bernilai indah serta menyejukkan.
Adapun
macam-macam tujuan pendidikan meliputi :
a. tujuan umum
b. tujuan khusus
c. tujuan tidak lengkap
d. tujuan isidental
e. tujuan sementara
f. tujuan perantara
Adapun
tujuan bagi anak didik adalah sebagai berikut:
a.
beriman
dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
b.
berahklak
mulia
c.
sehat
jasmani dan rohani
d.
berilmu
pengetahuan
e.
mempunyai
keterampilan hidup
f.
mempunyai
sikap yang kreatif
g.
dapat
hidup mandiri
h.
menjadi warga
negara yang demokratis
i.
dapat
hidup bertanggung jawab
[1] Jalaluddin.Prof.dr. teologi pendidikan. PT.RajaGravindo Persada:Jakarta. 2003
[2]Shaleh Abd Allah, Abdal-Rahman.Teori-teori
Pendidikan Berdasarkan la-Qur’an, terj. Arifin HM, judul asli : Educational
Theory, a Qur’anic outlook, (Jakarta:Rineka Cipta, 1991), hlm. 138-153
[3]. al-Abrasy, Muhammad
Athahiyah. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, (Saudi
Arabiyah: Dar al- Ahya, tt.), hal. 30.
[4].
H. Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Lembaga Pendidikan Umat,
2005, h. 17.
[5] Hasan, langgulung. Manusia dan pendidikan satu analisa psikologi filsapat dan pendidikan, jakarta:
PT. Pustaka Al- Husna baru 2004. Hlm 51
No comments:
Post a Comment